AKUNTANSI KOMPARATIF
Disusun oleh :
Bahesti (21210313)
Fauziah Nisaa
(22210659)
Ira Paramita
(23210585)
Novi Sayekti
(25210059)
Oky Bermas (25210271)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2014
BAB I
LATAR BELAKANG
Sejarah akuntansi merupakan
sejarah internasional. Akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam
kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya
sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam
bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi
Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan
masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis
membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada
akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai
sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi
semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan
Jepang.
Pada tingkatan yang agak kurang,
faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti
Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan
sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak
Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik
nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan Negara
lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup
keputusannya semakin internasional. Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini
telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi
akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk mempersempit
perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia
semakin intensif dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini
terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam
teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing,
investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara
dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan
terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi
yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar
timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
Pada pengertiannya, Akuntansi
internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi internasional, perbandingan
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi
harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari
akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan
keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia usaha akuntansi
merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi yang
akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional memiliki peran yang
serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk
perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas Negara atau
perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara
lain.
Proses akuntansinya pun tidak
berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara
internasional maupun local pada Negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui
mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang
berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis,
struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko
bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan
multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan
keuangannya. Perbedaan studi akuntansi internasional dengan lainnya yaitu pada
:
1.
Pelaporan untuk MNC/MNE
2.
Batas Negara
3.
Pelaporan untuk pihak lain di negara yang
berbeda
4.
Perpajakan internasional
5.
Transaksi internasional
Proses akuntansi terdiri dari
1.
Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas
operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2.
Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada
para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau
proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3.
Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus
(auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran
dan komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Jerman
Negara Jerman adalah salah satu
Negara yang mendomisi perkembangan Akuntansi Internasional saat ini. Negara
Jermasn merupakan salah satu pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional
atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki peran penting
dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah Prancis,
Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Karakteristik dari Akuntansi di Jerman adalah
ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengendalian. Selain
kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenan. Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi.
v
Regulasi dan
penegaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami
di Negara-negara berbahasa Inggris. Undang-undang tentang pengendalian dan
transaparasi tahun 1998 (KonTraG) memperkenalkan keharusan bagi Kementrian
Kehakiman untuk mengakuui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk
memenuhi tujuan berikut:
a.
Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
b.
Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman
atas legislasi akuntansi yang baru
c.
Mewakili Jerman atas organisasi akuntansi
internasional seperti IASB
Komite Standar Akuntansi jerman
(GASC) atau Deutsches Rechnungsleguns Stanndard Committee (DRSC) didirikan
tidak lama saat itu dan langsung diakui oleh kementrian standar di Jerman. GASC
membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang melakukan pekerjaan teknis
dan mengeluarkan standar akuntansi.
v
Pelaporan
Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985
menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda –
beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan besar.
UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang
meliputi:
·
Neraca
·
Laporan Laba Rugi
·
Catatan atas Laporan Keuangan
·
Laporan Manajemen
·
Laporan Auditor
2.
Inggris
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan
profesi akuntansi. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga
berasal dari Inggris.
v
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Standar akuntansi keuangan di
Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang
didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU
perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
·
Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut
dasar akrual.
·
Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam
setiap ketegori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.
·
Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya
dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang
diketahui.
·
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten
dari tahun ke tahun diwajibkan.
·
Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk
perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite
Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
1)
Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan
Wales / ICAEW
2)
Institut
Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
3)
Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia /
ICAS
4)
Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat
/ ACCA
5)
Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
6)
Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin
Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan
dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
v
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris
termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup
Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan
Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
3.
Ceko
Akuntansi di Republik Ceko telah
berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20 yang menggambarkan sejarah
politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip
akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang berbahasa Jerman hingga
akhir perang dunia II. Kemudian karena perekonomian terencara oleh pusat sedang
dibangun praktik akuntansi didasarkan pada model soviet.
Setelah tahun 1989, Cekoslowakia
bergerak dengan cepat menuju perekonomian berorientasi pasar. Pemerintah melakukan
perbaikan besar terhadap struktur hukum dan administrasi untuk mendorong
perekonomian dan menarik investasi asing. Hukum dan praktik komersial
disesuaikan agar sesuai dengan standar barat. Akuntansi beralih kembali kearah
dunia barat, dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip yang ditetapkan dalam
Direktif Uni Eropa.
v
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum Komersial yang baru
disahkan oleh parlemen pada tahun 1991, dipengaruhi oleh hukum komersial lama
yang berakar di Austria dan dibentuk dari hukum komersial jerman. Hukum
tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan usaha. (Hukum Ceko
didasarkan pada sistem hokum kode sipil eropa kontinantal). Legislasi ini
mencakup ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit,
dan rapat pemegang saham.
Undang – undang akuntansi yang
menetapkan ketentuan atas akuntansi dibuat berdasarkan Direktif keempat dan
ketujuh Uni Eropa, undang undang tersebut secara khusus menegaskan penggunaan
daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan penyusunan laporan
keuangan. Undang – undang ini kemudian diamandenmen agar Ceko semakin dekat
dengan IAS / IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum
komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
v
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan keuangan harus bersifat
komparatif , terdiri dari Neraca, Laporan Laba dan Rugi dan Catatan. Laporan
keuangan ini konsisten dengan Direktif UE, catatan mencakup penjelasan atas
kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan untuk menganalisis
laporan keuangan. Perusahaan – perusahaan di Ceko memiliki opsi untuk
menggunakan IAS / IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan
keuangan konsolidasi.
v
Pengukuran
Akuntansi
·
Metode akuisisi (pembelian) digunakan untk
mencatat penggabungan usaha
·
Goodwill yang timbul di suatu penggabungan usaha
dihapusbukukan pada tahun pertama konsolidasi atau dikapitalisasi dan
diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun
·
Kurs nilai tukar pada akhir tahun digunakan
ketika melakukan translasi atas laporan laba rugi dan neraca anak perusahaan di
luar negeri.
·
Aktiva berwujud dan tidak berwujud dinilai
sebesar biaya perolehannya dan dihapusbukukan selama perkiraan masa manfaat
ekonominya.
·
Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah
anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO dan rata – rata
tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan.
·
Penelitian dan pengembangan boleh
dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil
diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
·
Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak
dikapitalisasikan
·
Pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila
mungkin terjadi dan dapat diukur dengan andal
·
Cadangan wajib juga diharuskan
·
Laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya
mencapai 20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen untuk
perusahaan dengan kewajiban terbatas
4.
INDONESIA
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
pada hari ini Selasa, 23 Desember 2008 dalam rangka Ulang tahunnya ke-51
mendeklarasikan rencana Indonesia untuk convergence terhadap International
Financial Reporting Standards (IFRS) dalam pengaturan standar akuntansi
keuangan. Pengaturan perlakuan akuntansi yang konvergen dengan IFRS akan
diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan entitas yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2012. Hal ini diputuskan setelah melalui pengkajian
dan penelaahan yang mendalam dengan mempertimbangkan seluruh risiko dan manfaat
konvergensi terhadap IFRS. Compliance terhadap IFRS telah dilakukan oleh
ratusan Negara di dunia diantaranya adalah Korea, India dan Canada yang akan
melakukan konvergensi terhadap IFRS pada tahun 2011. Data dari International
Accounting Standard Board (IASB) menunjukkan saat ini terdapat 102 negara yang
telah menerapkan IFRS dengan berbagai tingkat keharusan yang berbeda-beda.
Sebanyak 23 negara mengizinkan penggunaan IFRS secara sukarela, 75 negara
mewajibkan penggunaan IFRS untuk seluruh perusahaan domestik, dan empat Negara
mewajibkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestik tertentu.
Compliance terhadap IFRS
memberikan manfaat terhadap keterbandingan laporan keuangan dan peningkatan
transparansi. Melalui compliance maka laporan keuangan perusahaan Indonesia
akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain,
sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik. Selain itu,
program konvergensi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya modal (cost of
capital), meningkatkan investasi global, dan mengurangi beban penysusunan
laporan keuangan.
International Financial Reporting
Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi utama pengembangan standar
akuntansi keuangan di Indonesia karena IFRS merupakan standar yang sangat
kokoh. Penyusunannya didukung oleh para ahli dan dewan konsultatif
internasional dari seluruh penjuru dunia. Mereka menyediakan waktu cukup dan
didukung dengan masukan literatur dari ratusan orang dari berbagai displin ilmu
dan dari berbagai macam jurisdiksi di seluruh dunia.
Dengan telah dideklarasikannya
program konvergensi terhadap IFRS ini, maka pada tahun 2012 seluruh standar
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI akan mengacu kepada
IFRS dan diterapkan oleh entitas.
Dewan standar akuntansi keuangan
pada kesempatan ini juga akan menerbitkan Eksposur draft Standar Akuntansi
Keuangan Usaha Kecil dan Menengah. Standar UKM ini akan menjadi acuan bagi
usaha kecil dan menenggah dalam mencatat dan membukukan semua transaksinya.
DSAK juga akan terus
mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan
dan pelaporan keuangan transaksi syariah, yang terus berkembang di tanah
air.Konvergensi terhadap IFRS merupakan milestone baru dari serangkaian
milestone yang pernah dicapai oleh Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia dalam
sejarah perkembangan profesi akuntansi, khususnya dalam pengembangan standar
akuntansi keuangan.
Sederetan milestone sebelumnya
yang terkait dengan hal tersebut dapat dilihat dari dinamika kegiatan
pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga
kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah diacapai sebelumnya
dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.Tonggak sejarah
pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada
masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar
akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI)”. Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada
masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan
tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI
1984 dan mengkondifikasikannya dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per
1 Oktober 1994”. Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya.
Dengan deklarasi, yang dilakukan sedini mungkin, ini kami berharap entitas
memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam
mengantisipasi tahap demi tahap proses konvergensi yang dilakukan oleh IAI.
Standar akuntansi di Indonesia
saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi
internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United
Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah
mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat
ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Era globalisasi
saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat
diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya
harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam
melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier,
investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan
antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem
pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan
multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses
harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip
akuntansi. Teknologi informasi yang berkembang pesat membuat informasi menjadi
tersedia di seluruh dunia. Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses
bagi banyak investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, yang tidak
terhalangi oleh batasan Negara. Kebutuhan ini tidak bias terpenuhi apabila
perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang
berbeda-beda.
Pengadopsian standar akuntansi
internasional ke dalam standar akuntansi domestic bertujuan menghasilkan
laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan
item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan
semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam
menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang
lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan
dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan
dan beban perusahaan (Petreski, 2005).
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mencanangkan bahwa Standar akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di
Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau full adoption (sumber: Ikatan
Akuntan Indonesia, 2009), sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun
2010.
5.
CHINA
Pada Akhir tahun 1970-an,para
pemimpin Cina mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan pusat bergaya
soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali
Partai komunis.
Akuntansi di Cina memiliki
Sejarah yang Panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggung jawaban
dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan
sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaaan
dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti
Xia ( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479 SM ) dulunya pernah
menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa pekerjaannya
meliputi akuntansi yang seharusnya – membuat catatan penerimaan dan pengeluaran
setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat keharusan untuk
memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai bagiaian dari
sejarah tersebut.
Karakteristik utama akuntansi di
Cina saat ini berasal dari pendirian Republic Rakyat Cina pada tahun 1949. Cina
menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan
prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet dimana Negara
mengendalikan hak untuk menggunakan dan distribusi seluruh alat produksi dan memberlakukan
perencanaan dan kendali yang kaku atas perekonomian.
Pelaporan Keuangan Cukup sering
dilakukan dan lengkap. Cirri utamanya adalah orientasi mana jemen dana, yang
mana dana diartikan sebagai property, barang, dan material yang digunakan
selama proses produksi.
Perekonomian Cina saat ini paling
tepat disebut sebagai perekonomian Hibrid ( Campuran ), dimana Negara
mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain
serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh system yang berorientasi kepada
pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup privatisasi,termasuk
pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yang
mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi
perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan
independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha milik asing seperti
perusahaan patungan.
v
Regulali dan
penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi, yang
diamandemenkan pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan organisasi,
termasuk yang tida dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Dewan Negara (
satuan Eksekutif yang berhubungan dengan Kabinet ) Juga telah mengeluarkan
aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan ( Financial Accounting
and reporting Rules for Enterprises- FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan
buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah
akuntansi keuangan dan peaporan lainya. FARR Berlaku untuk seluruh perusahaan
selain perusahaan yang sangat kecil yang tidak memperoleh dana dariluar,
Kementrian keuangan, yang dawasi oleh Dewan Negara , merumuskan standar
akuntansi dan auiditing.
Pada tahun 1992 Menteri keuangan
mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan Bisnis ( Accounting
Standards For Busines Enterprises- ASBE). ASBE yang baru diterbitkan pada tahun
2001.
Komite Standar Akuntansi Cina (
China Accounting Standards Committee-CASC) didirikan pada tahun 1998 sebagai
badan berwenang dibawah kementrian keuangan yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan Standar akuntansi.
v
Sistem Akuntansi
di Cina Untuk Perusahaan Bisnis
·
Prinsip dasar : Kelangsungan Usaha, Substansi
Mengungguli bentuk, konsistensi, ketepatan waktu, dapat dipahami dasar akrual,
penyandingan, kehati-hatian, materialitas penurunan nilai.
·
Definisi Elemen : aktiva, Kewajiban Ekuitas
pemilik, Pendapatan, beban, laba
·
Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan
pengukuran : aktiva, kewajiban.ekuitas.
·
Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan beban dan
klasifikasinya.
·
Isi laporan keuangan dan akuntansi.
6.
JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan
di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional.
Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik
usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar
budaya dan agama yang kuat. Perusahaan-perusahaan Jepang saling memiliki
ekuitas saham satu sama lain, dan seringkali bersama-sama memiliki perusahaan
lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri
yang meraksasa yang disebut sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang
dalam perubahan seiring dengan refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk
mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990an.
Pemerintah nasional masih
memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi
akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang, yaitu hukum komersial,
undang-undang pasar modal, dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan.
Hukum komersial diatur oleh kementrian kehakiman (MOJ). Hukum tersebut
merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih lanjut
dalam undang-udang pasar modal (Securities and Exchange Law-SEL) yang diatur
oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi
dalam pengambilan keputusan investasi.
Perusahaan yang didirikan menurut
hukum komersial diwajibkan untuk menyususn laporan wajib yang harus mendapatkan
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi necara, laporan laba
rugi, laporan usaha, proposal atas penggunaan (apropriasi) laba ditahan,
schedule pendukung. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun
laporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal yang secara umum
mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial ditamabha
dengan laporan arus kas.
Hukum komersial mewajibkan
perusahaan-perusahan besar untuk menyusun laporan konsolidasi. Anak perusahaan
dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Goodwill diukur menurut
dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama
maksimum 20 tahun. Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan mana
yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar, namun biaya yang paling banyak
digunakan.
7.
AMERIKA
v
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi di Ameriak
Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan Standart
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board- FASB), namun untuk
kewenangannnya dibawah SEC ( Securities and Exchange Commisson). Yaitu, SEC
memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standart akuntansi dan laporan
perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sektor swsta dalam penerapan
standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006
telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi Keuangan 158 ( 158 Statement of
Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi
investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit,
investasi dsb.
Prinsip Akuntansi yang Berlaku
umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP) terdiri atas seluruh
standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam
mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah
SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan
tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka
serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan
utama yang muncul dapat diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002,
ditandatangani UUSarbanes-Oaxley Act yang secara signifikan memperluas
persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan, dan laporan serta
regulasi proesi audit.
v
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika Serikat meliputi:
·
Laporan Manajemen
·
Laporan
auditor independen
·
Laporan Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi,
neraca, laporan arus kas, laba-rugi komprehensif, perubhan ekuitas pemegang
saham)
·
Diskusi manajemen dan analisa hasil operasional
dan kondisi keuangan
·
Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan
dampak yang paling kritis pada laoran keuangan
·
Catatan atas laporan keuangan
·
Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10
tahun
·
Data triwulan terpilih
·
Patokan Akuntansi
·
Penggabungan bisnis
dihitung seprti sebuah pembelian
·
Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibwah aet bersih yang diperoleh
·
Aset berwujud dan
tidak berwujud inilai dengan harga perolehan
·
Persediaan
menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
·
LIFO digunakan
untuk tujuan kepentingan pajak
·
Penyesuaian mata
uang asing megikuti persyaratan dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada tambahan
fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian
pertukaran mata uang asing
·
Penyusutan dan
amorrtisasi ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis
·
Biaya penelitian
dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
8.
MEKSIKO
Meksiko merupakan Negara
berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko memiliki secara
umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan
pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta
mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa.
Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri
yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an
membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan
memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling penting
untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North
American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan
Amerika Serikat tahun 1994.
Secara sejarah, akuntansi Meksiko
telah di pengaruhi prinsip akuntansi berlaku umum AS dan standar auditing AS.
Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi asing yang datang
dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang mendaftarkan dirinya ke
dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan mereka untuk melihat ke
standar akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya NAFTA, tetapi Meksiko
secara berkala melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa memenuhi keinginan mereka.
Konstitusi Meksiko menetapkan
asosiasi profesional untuk menetapkan bagian tanggung jawab aktivitas mereka.
Asosiasi akuntan melalui negara mendelegasikan kapasitas yang berkaitan dengan
aturan ke IMCP, yang juga merupakan institusi yang mengawasi profesi akuntansi
di Meksiko. IMCP mengeluarkan standar akuntansi dan audit, begitu juga kode
etik untuk akuntan mirip seperti AICPA di amerika. IMCP menetapkan persyaratan
pendidikan berkelanjutan, melakukan investigasi dan mengatur praktek
profesional. Pada tahun 2001 IMCP membentuk CINIF. Institusi ini bertanggung
jawab untuk membuat standar akuntansi sejalan dengan IFRS. Pada tahun 2004
standar yang dikeluarkan oleh IMCP diteruskan ke CINIF. Pada awal 2005, GAAP
Meksiko sudah 70% sejalan dengan standar internasional.
Meksiko merupakan perekonomian
ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih
relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui
uatang disbanding dengan ekuitas.Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol
keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan
merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah
penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran.
Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin
melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak
terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
v
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial meksiko dan hukum
pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan
catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh
keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan
Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar
akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah
institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi
Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa,
terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis.
Meskipun sistem hukumnya
didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko menggunakan
pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan Eropa
Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah
secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur
Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam
prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
Seluruh perusahaan yang didirikan
menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menjunjuk setidaknya seorang
auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham.
Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi criteria ukuran
tertentu harus menyampaikan laoran audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada
Departemen Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri
dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan dan pernyataan auditor
bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
v
Pelaporan
Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun
kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Laporan perubahan
Equitas Pemegang Saham
·
Laporan
perubahan posisi keuangan
·
Catatan
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan dan
mencakup:
·
Kebijakan akuntansi
perusahaan
·
Kontinjensi dalam
jumlah material
·
Komitmen pembelian
aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
·
Detail utang jangka
panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
·
Pembatasan terhadap
dividen
·
Jaminan
·
Program pensiunan
karyawan
·
Transaksi dengan
pihak berhubungan istimewa
·
Pajak penghasilan
v
Pengukuran
Akuntansi
·
Laporan keuangan konsolidasi disusun apabila
induk perusahan mengendalikan perusahaan lain. Mengadopsi Standar akuntansi
Internsional No 21 mengenai translasi mata uang asing. Laporan keuangan harus
disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam
laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi
keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga
konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana
yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
·
Baik metode akuntansi pembelian dan penyatuan
kepemilikian untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada
keadaanya.
·
Akuntasi tingkat harga umum digunakan di Meksiko
·
Biaya penelitian dibebankan pada saat terjadinya
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran
akuntansi antara lain:
·
Metode ekuitas
digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang
umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.
·
Usaha patungan
dapat dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas.
·
Meksiko telah mengadopsi
Standar Akuntansi Internasional no. 2 mengenai transaksi mata uang asing.
·
Metode akuntansi
pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan,
tergantung pada keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi
tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode
pembelian yang digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
·
Goodwill merupakan
kelebihan harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang diperoleh.. Goodwill
tersebut diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat yang
dibatasi selama 20 tahun.
·
Akuntansi tingkat
harga umum digunakan di meksiko.
·
Biaya historis
aktiva non-moneter disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya beli terkini
dengan menerapkan faktor yang diambil dari Indeks Harga Konsumen
Nasional (NCIP).
·
Komponen ekuitas
pemegang saham juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
·
Keuntungan dan
kerugian yang berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter dimasukkan
dalam laba periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke
dalam ekuitas pemegang saham.
·
Harga penjualan dan
beban depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan laba rugi,
yang konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
·
Sebuah aktiva tetap berwujud didepresiasikan
selama masa manfaatnya.
·
Sebuah aktiva tidak
berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika masa manfaatnya tidak
terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
·
Biaya penelitian
dibebankan pada saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan dikapitalisasikan
dan diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
·
Sewa guna usaha
diklasifikasikan sebagai pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan pembayaran
sewa dari sewa guna usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
·
Kerugian kontinjensi diakru apabila mungkin
terjadi dalam besarnya dapat diukur.
·
Cadangan
kontinjensi umum tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
·
Pajak tangguhan dibentuk secara penuh,
dengan metode kewajiban.
·
Biaya pensiun karyawan, premi senioritas dan
pembayaran pemberhentian karyawan diakru pada saat berjalan jika jumlahnya
dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan perhitungan aktuarial.
·
Cadangan wajib (
hukum ) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya hingga
cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar
·
Hukum komersial
Meksiko didasarkan pada hukum sipil. Penetapan standar akuntansi menggunakan
pendekatan Inggris Amerika atau anglosaxon. Prinsip akuntansi Meksiko
tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil, dan diterapkan untuk
seluruh bentuk badan usaha. Tingkat keharusan untuk menyusun laporan keuangan
yang diaudit berbeda-beda menurut jenis dan ukuran perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Frederick D. S. Choi, Gary K. Meek. International
Accounting, Salemba 4, 2005, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar