Senin, 16 Juni 2014
Selasa, 10 Juni 2014
Akuntansi Internasional
AKUNTANSI KOMPARATIF
Disusun oleh :
Bahesti (21210313)
Fauziah Nisaa
(22210659)
Ira Paramita
(23210585)
Novi Sayekti
(25210059)
Oky Bermas (25210271)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2014
BAB I
LATAR BELAKANG
Sejarah akuntansi merupakan
sejarah internasional. Akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam
kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya
sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam
bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi
Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan
masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis
membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada
akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai
sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi
semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan
Jepang.
Pada tingkatan yang agak kurang,
faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti
Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan
sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak
Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik
nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan Negara
lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup
keputusannya semakin internasional. Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini
telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi
akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk mempersempit
perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia
semakin intensif dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini
terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam
teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing,
investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara
dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan
terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi
yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar
timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
Pada pengertiannya, Akuntansi
internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi internasional, perbandingan
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi
harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari
akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan
keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia usaha akuntansi
merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi yang
akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional memiliki peran yang
serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk
perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas Negara atau
perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara
lain.
Proses akuntansinya pun tidak
berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara
internasional maupun local pada Negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui
mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang
berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis,
struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko
bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan
multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan
keuangannya. Perbedaan studi akuntansi internasional dengan lainnya yaitu pada
:
1.
Pelaporan untuk MNC/MNE
2.
Batas Negara
3.
Pelaporan untuk pihak lain di negara yang
berbeda
4.
Perpajakan internasional
5.
Transaksi internasional
Proses akuntansi terdiri dari
1.
Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas
operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2.
Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada
para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau
proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3.
Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus
(auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran
dan komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Jerman
Negara Jerman adalah salah satu
Negara yang mendomisi perkembangan Akuntansi Internasional saat ini. Negara
Jermasn merupakan salah satu pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional
atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki peran penting
dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah Prancis,
Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Karakteristik dari Akuntansi di Jerman adalah
ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengendalian. Selain
kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenan. Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi.
v
Regulasi dan
penegaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami
di Negara-negara berbahasa Inggris. Undang-undang tentang pengendalian dan
transaparasi tahun 1998 (KonTraG) memperkenalkan keharusan bagi Kementrian
Kehakiman untuk mengakuui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk
memenuhi tujuan berikut:
a.
Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
b.
Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman
atas legislasi akuntansi yang baru
c.
Mewakili Jerman atas organisasi akuntansi
internasional seperti IASB
Komite Standar Akuntansi jerman
(GASC) atau Deutsches Rechnungsleguns Stanndard Committee (DRSC) didirikan
tidak lama saat itu dan langsung diakui oleh kementrian standar di Jerman. GASC
membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang melakukan pekerjaan teknis
dan mengeluarkan standar akuntansi.
v
Pelaporan
Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985
menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda –
beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan besar.
UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang
meliputi:
·
Neraca
·
Laporan Laba Rugi
·
Catatan atas Laporan Keuangan
·
Laporan Manajemen
·
Laporan Auditor
2.
Inggris
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan
profesi akuntansi. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga
berasal dari Inggris.
v
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Standar akuntansi keuangan di
Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang
didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU
perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
·
Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut
dasar akrual.
·
Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam
setiap ketegori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.
·
Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya
dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang
diketahui.
·
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten
dari tahun ke tahun diwajibkan.
·
Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk
perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite
Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
1)
Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan
Wales / ICAEW
2)
Institut
Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
3)
Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia /
ICAS
4)
Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat
/ ACCA
5)
Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
6)
Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin
Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan
dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
v
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris
termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup
Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan
Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
3.
Ceko
Akuntansi di Republik Ceko telah
berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20 yang menggambarkan sejarah
politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip
akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang berbahasa Jerman hingga
akhir perang dunia II. Kemudian karena perekonomian terencara oleh pusat sedang
dibangun praktik akuntansi didasarkan pada model soviet.
Setelah tahun 1989, Cekoslowakia
bergerak dengan cepat menuju perekonomian berorientasi pasar. Pemerintah melakukan
perbaikan besar terhadap struktur hukum dan administrasi untuk mendorong
perekonomian dan menarik investasi asing. Hukum dan praktik komersial
disesuaikan agar sesuai dengan standar barat. Akuntansi beralih kembali kearah
dunia barat, dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip yang ditetapkan dalam
Direktif Uni Eropa.
v
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum Komersial yang baru
disahkan oleh parlemen pada tahun 1991, dipengaruhi oleh hukum komersial lama
yang berakar di Austria dan dibentuk dari hukum komersial jerman. Hukum
tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan usaha. (Hukum Ceko
didasarkan pada sistem hokum kode sipil eropa kontinantal). Legislasi ini
mencakup ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit,
dan rapat pemegang saham.
Undang – undang akuntansi yang
menetapkan ketentuan atas akuntansi dibuat berdasarkan Direktif keempat dan
ketujuh Uni Eropa, undang undang tersebut secara khusus menegaskan penggunaan
daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan penyusunan laporan
keuangan. Undang – undang ini kemudian diamandenmen agar Ceko semakin dekat
dengan IAS / IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum
komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
v
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan keuangan harus bersifat
komparatif , terdiri dari Neraca, Laporan Laba dan Rugi dan Catatan. Laporan
keuangan ini konsisten dengan Direktif UE, catatan mencakup penjelasan atas
kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan untuk menganalisis
laporan keuangan. Perusahaan – perusahaan di Ceko memiliki opsi untuk
menggunakan IAS / IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan
keuangan konsolidasi.
v
Pengukuran
Akuntansi
·
Metode akuisisi (pembelian) digunakan untk
mencatat penggabungan usaha
·
Goodwill yang timbul di suatu penggabungan usaha
dihapusbukukan pada tahun pertama konsolidasi atau dikapitalisasi dan
diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun
·
Kurs nilai tukar pada akhir tahun digunakan
ketika melakukan translasi atas laporan laba rugi dan neraca anak perusahaan di
luar negeri.
·
Aktiva berwujud dan tidak berwujud dinilai
sebesar biaya perolehannya dan dihapusbukukan selama perkiraan masa manfaat
ekonominya.
·
Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah
anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO dan rata – rata
tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan.
·
Penelitian dan pengembangan boleh
dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil
diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
·
Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak
dikapitalisasikan
·
Pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila
mungkin terjadi dan dapat diukur dengan andal
·
Cadangan wajib juga diharuskan
·
Laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya
mencapai 20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen untuk
perusahaan dengan kewajiban terbatas
4.
INDONESIA
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
pada hari ini Selasa, 23 Desember 2008 dalam rangka Ulang tahunnya ke-51
mendeklarasikan rencana Indonesia untuk convergence terhadap International
Financial Reporting Standards (IFRS) dalam pengaturan standar akuntansi
keuangan. Pengaturan perlakuan akuntansi yang konvergen dengan IFRS akan
diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan entitas yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2012. Hal ini diputuskan setelah melalui pengkajian
dan penelaahan yang mendalam dengan mempertimbangkan seluruh risiko dan manfaat
konvergensi terhadap IFRS. Compliance terhadap IFRS telah dilakukan oleh
ratusan Negara di dunia diantaranya adalah Korea, India dan Canada yang akan
melakukan konvergensi terhadap IFRS pada tahun 2011. Data dari International
Accounting Standard Board (IASB) menunjukkan saat ini terdapat 102 negara yang
telah menerapkan IFRS dengan berbagai tingkat keharusan yang berbeda-beda.
Sebanyak 23 negara mengizinkan penggunaan IFRS secara sukarela, 75 negara
mewajibkan penggunaan IFRS untuk seluruh perusahaan domestik, dan empat Negara
mewajibkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestik tertentu.
Compliance terhadap IFRS
memberikan manfaat terhadap keterbandingan laporan keuangan dan peningkatan
transparansi. Melalui compliance maka laporan keuangan perusahaan Indonesia
akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain,
sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik. Selain itu,
program konvergensi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya modal (cost of
capital), meningkatkan investasi global, dan mengurangi beban penysusunan
laporan keuangan.
International Financial Reporting
Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi utama pengembangan standar
akuntansi keuangan di Indonesia karena IFRS merupakan standar yang sangat
kokoh. Penyusunannya didukung oleh para ahli dan dewan konsultatif
internasional dari seluruh penjuru dunia. Mereka menyediakan waktu cukup dan
didukung dengan masukan literatur dari ratusan orang dari berbagai displin ilmu
dan dari berbagai macam jurisdiksi di seluruh dunia.
Dengan telah dideklarasikannya
program konvergensi terhadap IFRS ini, maka pada tahun 2012 seluruh standar
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI akan mengacu kepada
IFRS dan diterapkan oleh entitas.
Dewan standar akuntansi keuangan
pada kesempatan ini juga akan menerbitkan Eksposur draft Standar Akuntansi
Keuangan Usaha Kecil dan Menengah. Standar UKM ini akan menjadi acuan bagi
usaha kecil dan menenggah dalam mencatat dan membukukan semua transaksinya.
DSAK juga akan terus
mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan
dan pelaporan keuangan transaksi syariah, yang terus berkembang di tanah
air.Konvergensi terhadap IFRS merupakan milestone baru dari serangkaian
milestone yang pernah dicapai oleh Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia dalam
sejarah perkembangan profesi akuntansi, khususnya dalam pengembangan standar
akuntansi keuangan.
Sederetan milestone sebelumnya
yang terkait dengan hal tersebut dapat dilihat dari dinamika kegiatan
pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga
kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah diacapai sebelumnya
dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.Tonggak sejarah
pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada
masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar
akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI)”. Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada
masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan
tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI
1984 dan mengkondifikasikannya dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per
1 Oktober 1994”. Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya.
Dengan deklarasi, yang dilakukan sedini mungkin, ini kami berharap entitas
memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam
mengantisipasi tahap demi tahap proses konvergensi yang dilakukan oleh IAI.
Standar akuntansi di Indonesia
saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi
internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United
Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah
mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat
ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Era globalisasi
saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat
diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya
harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam
melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier,
investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan
antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem
pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan
multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses
harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip
akuntansi. Teknologi informasi yang berkembang pesat membuat informasi menjadi
tersedia di seluruh dunia. Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses
bagi banyak investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, yang tidak
terhalangi oleh batasan Negara. Kebutuhan ini tidak bias terpenuhi apabila
perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang
berbeda-beda.
Pengadopsian standar akuntansi
internasional ke dalam standar akuntansi domestic bertujuan menghasilkan
laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan
item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan
semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam
menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang
lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan
dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan
dan beban perusahaan (Petreski, 2005).
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mencanangkan bahwa Standar akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di
Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau full adoption (sumber: Ikatan
Akuntan Indonesia, 2009), sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun
2010.
5.
CHINA
Pada Akhir tahun 1970-an,para
pemimpin Cina mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan pusat bergaya
soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali
Partai komunis.
Akuntansi di Cina memiliki
Sejarah yang Panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggung jawaban
dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan
sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaaan
dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti
Xia ( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479 SM ) dulunya pernah
menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa pekerjaannya
meliputi akuntansi yang seharusnya – membuat catatan penerimaan dan pengeluaran
setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat keharusan untuk
memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai bagiaian dari
sejarah tersebut.
Karakteristik utama akuntansi di
Cina saat ini berasal dari pendirian Republic Rakyat Cina pada tahun 1949. Cina
menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan
prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet dimana Negara
mengendalikan hak untuk menggunakan dan distribusi seluruh alat produksi dan memberlakukan
perencanaan dan kendali yang kaku atas perekonomian.
Pelaporan Keuangan Cukup sering
dilakukan dan lengkap. Cirri utamanya adalah orientasi mana jemen dana, yang
mana dana diartikan sebagai property, barang, dan material yang digunakan
selama proses produksi.
Perekonomian Cina saat ini paling
tepat disebut sebagai perekonomian Hibrid ( Campuran ), dimana Negara
mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain
serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh system yang berorientasi kepada
pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup privatisasi,termasuk
pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yang
mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi
perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan
independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha milik asing seperti
perusahaan patungan.
v
Regulali dan
penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi, yang
diamandemenkan pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan organisasi,
termasuk yang tida dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Dewan Negara (
satuan Eksekutif yang berhubungan dengan Kabinet ) Juga telah mengeluarkan
aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan ( Financial Accounting
and reporting Rules for Enterprises- FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan
buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah
akuntansi keuangan dan peaporan lainya. FARR Berlaku untuk seluruh perusahaan
selain perusahaan yang sangat kecil yang tidak memperoleh dana dariluar,
Kementrian keuangan, yang dawasi oleh Dewan Negara , merumuskan standar
akuntansi dan auiditing.
Pada tahun 1992 Menteri keuangan
mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan Bisnis ( Accounting
Standards For Busines Enterprises- ASBE). ASBE yang baru diterbitkan pada tahun
2001.
Komite Standar Akuntansi Cina (
China Accounting Standards Committee-CASC) didirikan pada tahun 1998 sebagai
badan berwenang dibawah kementrian keuangan yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan Standar akuntansi.
v
Sistem Akuntansi
di Cina Untuk Perusahaan Bisnis
·
Prinsip dasar : Kelangsungan Usaha, Substansi
Mengungguli bentuk, konsistensi, ketepatan waktu, dapat dipahami dasar akrual,
penyandingan, kehati-hatian, materialitas penurunan nilai.
·
Definisi Elemen : aktiva, Kewajiban Ekuitas
pemilik, Pendapatan, beban, laba
·
Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan
pengukuran : aktiva, kewajiban.ekuitas.
·
Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan beban dan
klasifikasinya.
·
Isi laporan keuangan dan akuntansi.
6.
JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan
di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional.
Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik
usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar
budaya dan agama yang kuat. Perusahaan-perusahaan Jepang saling memiliki
ekuitas saham satu sama lain, dan seringkali bersama-sama memiliki perusahaan
lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri
yang meraksasa yang disebut sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang
dalam perubahan seiring dengan refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk
mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990an.
Pemerintah nasional masih
memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi
akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang, yaitu hukum komersial,
undang-undang pasar modal, dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan.
Hukum komersial diatur oleh kementrian kehakiman (MOJ). Hukum tersebut
merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih lanjut
dalam undang-udang pasar modal (Securities and Exchange Law-SEL) yang diatur
oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi
dalam pengambilan keputusan investasi.
Perusahaan yang didirikan menurut
hukum komersial diwajibkan untuk menyususn laporan wajib yang harus mendapatkan
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi necara, laporan laba
rugi, laporan usaha, proposal atas penggunaan (apropriasi) laba ditahan,
schedule pendukung. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun
laporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal yang secara umum
mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial ditamabha
dengan laporan arus kas.
Hukum komersial mewajibkan
perusahaan-perusahan besar untuk menyusun laporan konsolidasi. Anak perusahaan
dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Goodwill diukur menurut
dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama
maksimum 20 tahun. Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan mana
yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar, namun biaya yang paling banyak
digunakan.
7.
AMERIKA
v
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi di Ameriak
Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan Standart
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board- FASB), namun untuk
kewenangannnya dibawah SEC ( Securities and Exchange Commisson). Yaitu, SEC
memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standart akuntansi dan laporan
perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sektor swsta dalam penerapan
standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006
telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi Keuangan 158 ( 158 Statement of
Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi
investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit,
investasi dsb.
Prinsip Akuntansi yang Berlaku
umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP) terdiri atas seluruh
standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam
mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah
SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan
tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka
serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan
utama yang muncul dapat diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002,
ditandatangani UUSarbanes-Oaxley Act yang secara signifikan memperluas
persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan, dan laporan serta
regulasi proesi audit.
v
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika Serikat meliputi:
·
Laporan Manajemen
·
Laporan
auditor independen
·
Laporan Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi,
neraca, laporan arus kas, laba-rugi komprehensif, perubhan ekuitas pemegang
saham)
·
Diskusi manajemen dan analisa hasil operasional
dan kondisi keuangan
·
Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan
dampak yang paling kritis pada laoran keuangan
·
Catatan atas laporan keuangan
·
Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10
tahun
·
Data triwulan terpilih
·
Patokan Akuntansi
·
Penggabungan bisnis
dihitung seprti sebuah pembelian
·
Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibwah aet bersih yang diperoleh
·
Aset berwujud dan
tidak berwujud inilai dengan harga perolehan
·
Persediaan
menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
·
LIFO digunakan
untuk tujuan kepentingan pajak
·
Penyesuaian mata
uang asing megikuti persyaratan dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada tambahan
fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian
pertukaran mata uang asing
·
Penyusutan dan
amorrtisasi ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis
·
Biaya penelitian
dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
8.
MEKSIKO
Meksiko merupakan Negara
berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko memiliki secara
umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan
pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta
mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa.
Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri
yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an
membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan
memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling penting
untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North
American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan
Amerika Serikat tahun 1994.
Secara sejarah, akuntansi Meksiko
telah di pengaruhi prinsip akuntansi berlaku umum AS dan standar auditing AS.
Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi asing yang datang
dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang mendaftarkan dirinya ke
dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan mereka untuk melihat ke
standar akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya NAFTA, tetapi Meksiko
secara berkala melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa memenuhi keinginan mereka.
Konstitusi Meksiko menetapkan
asosiasi profesional untuk menetapkan bagian tanggung jawab aktivitas mereka.
Asosiasi akuntan melalui negara mendelegasikan kapasitas yang berkaitan dengan
aturan ke IMCP, yang juga merupakan institusi yang mengawasi profesi akuntansi
di Meksiko. IMCP mengeluarkan standar akuntansi dan audit, begitu juga kode
etik untuk akuntan mirip seperti AICPA di amerika. IMCP menetapkan persyaratan
pendidikan berkelanjutan, melakukan investigasi dan mengatur praktek
profesional. Pada tahun 2001 IMCP membentuk CINIF. Institusi ini bertanggung
jawab untuk membuat standar akuntansi sejalan dengan IFRS. Pada tahun 2004
standar yang dikeluarkan oleh IMCP diteruskan ke CINIF. Pada awal 2005, GAAP
Meksiko sudah 70% sejalan dengan standar internasional.
Meksiko merupakan perekonomian
ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih
relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui
uatang disbanding dengan ekuitas.Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol
keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan
merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah
penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran.
Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin
melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak
terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
v
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial meksiko dan hukum
pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan
catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh
keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan
Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar
akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah
institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi
Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa,
terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis.
Meskipun sistem hukumnya
didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko menggunakan
pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan Eropa
Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah
secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur
Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam
prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
Seluruh perusahaan yang didirikan
menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menjunjuk setidaknya seorang
auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham.
Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi criteria ukuran
tertentu harus menyampaikan laoran audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada
Departemen Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri
dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan dan pernyataan auditor
bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
v
Pelaporan
Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun
kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Laporan perubahan
Equitas Pemegang Saham
·
Laporan
perubahan posisi keuangan
·
Catatan
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan dan
mencakup:
·
Kebijakan akuntansi
perusahaan
·
Kontinjensi dalam
jumlah material
·
Komitmen pembelian
aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
·
Detail utang jangka
panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
·
Pembatasan terhadap
dividen
·
Jaminan
·
Program pensiunan
karyawan
·
Transaksi dengan
pihak berhubungan istimewa
·
Pajak penghasilan
v
Pengukuran
Akuntansi
·
Laporan keuangan konsolidasi disusun apabila
induk perusahan mengendalikan perusahaan lain. Mengadopsi Standar akuntansi
Internsional No 21 mengenai translasi mata uang asing. Laporan keuangan harus
disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam
laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi
keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga
konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana
yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
·
Baik metode akuntansi pembelian dan penyatuan
kepemilikian untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada
keadaanya.
·
Akuntasi tingkat harga umum digunakan di Meksiko
·
Biaya penelitian dibebankan pada saat terjadinya
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran
akuntansi antara lain:
·
Metode ekuitas
digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang
umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.
·
Usaha patungan
dapat dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas.
·
Meksiko telah mengadopsi
Standar Akuntansi Internasional no. 2 mengenai transaksi mata uang asing.
·
Metode akuntansi
pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan,
tergantung pada keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi
tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode
pembelian yang digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
·
Goodwill merupakan
kelebihan harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang diperoleh.. Goodwill
tersebut diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat yang
dibatasi selama 20 tahun.
·
Akuntansi tingkat
harga umum digunakan di meksiko.
·
Biaya historis
aktiva non-moneter disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya beli terkini
dengan menerapkan faktor yang diambil dari Indeks Harga Konsumen
Nasional (NCIP).
·
Komponen ekuitas
pemegang saham juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
·
Keuntungan dan
kerugian yang berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter dimasukkan
dalam laba periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke
dalam ekuitas pemegang saham.
·
Harga penjualan dan
beban depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan laba rugi,
yang konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
·
Sebuah aktiva tetap berwujud didepresiasikan
selama masa manfaatnya.
·
Sebuah aktiva tidak
berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika masa manfaatnya tidak
terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
·
Biaya penelitian
dibebankan pada saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan dikapitalisasikan
dan diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
·
Sewa guna usaha
diklasifikasikan sebagai pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan pembayaran
sewa dari sewa guna usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
·
Kerugian kontinjensi diakru apabila mungkin
terjadi dalam besarnya dapat diukur.
·
Cadangan
kontinjensi umum tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
·
Pajak tangguhan dibentuk secara penuh,
dengan metode kewajiban.
·
Biaya pensiun karyawan, premi senioritas dan
pembayaran pemberhentian karyawan diakru pada saat berjalan jika jumlahnya
dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan perhitungan aktuarial.
·
Cadangan wajib (
hukum ) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya hingga
cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar
·
Hukum komersial
Meksiko didasarkan pada hukum sipil. Penetapan standar akuntansi menggunakan
pendekatan Inggris Amerika atau anglosaxon. Prinsip akuntansi Meksiko
tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil, dan diterapkan untuk
seluruh bentuk badan usaha. Tingkat keharusan untuk menyusun laporan keuangan
yang diaudit berbeda-beda menurut jenis dan ukuran perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Frederick D. S. Choi, Gary K. Meek. International
Accounting, Salemba 4, 2005, Jakarta.
Senin, 09 Juni 2014
Kelompok Germany
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Akuntansi telah meraih
keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi
nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya
pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh
dunia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh
pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan
pula. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan
bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu
akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang
Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat,
khususnya di Jerman dan Jepang.
Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat
secara langsung di Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina,
Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang
internasional tersebut adalah bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan
masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat
dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman
atas ketentuan yang sejenis dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi
melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin
internasional. Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi
perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam
tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk mempersempit perbedaan dalam
pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia semakin intensif
dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah
faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan
terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang
terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian
nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam
ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak
lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara
global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan
kepada siapa saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki
kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari
pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbale-balik yang menjadi karakter
hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan pelanggan mereka
digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari
pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
Perbedaan Studi Akuntansi Internasional dengan
Akuntansi Lainnya
Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai
transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar Negara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap
perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting
dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat
digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia
usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan
informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional
memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup
pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi
lintas batas Negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para
pengguna laporan dinegara lain.
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar
pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada Negara
tertentu.
Tapi
penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi
pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam
praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat
inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi
bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan
memberikan laporan keuangannya. Perbedaan studi akuntansi internasional dengan
lainnya yaitu pada :
1.
Pelaporan
untuk MNC/MNE
2.
Batas
negara
3.
Pelaporan
untuk pihak lain di negara yang berbeda
4.
Perpajakan
internasional
5.
Transaksi
internasional
Proses akuntansi terdiri dari
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam
mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi,
memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana
pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan
digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para
pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para
kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian)
terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Akuntansi komparatif
1.
Jerman
Negara Jerman
adalah salah satu Negara yang mendomisi perkembangan Akuntansi Internasional
saat ini. Negara Jermasn merupakan salah satu pendiri Komite Standar Akuntansi
Internasional atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki
peran penting dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah
Prancis, Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Karakteristik
dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan
keputusan pengendalian. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status
mengikat atau berwenan. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi.
v Regulasi
dan penegaan Akuntansi
Sebelum tahun
1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan
sebagaimana yang dipahami di Negara-negara berbahasa Inggris. Undang-undang
tentang pengendalian dan transaparasi tahun 1998 (KonTraG) memperkenalkan
keharusan bagi Kementrian Kehakiman untuk mengakuui badan swasta yang
menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
1. Mengembangkan
rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
2. Memberikan
nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3. Mewakili
Jerman atas organisasi akuntansi internasional seperti IASB
Komite Standar
Akuntansi jerman (GASC) atau Deutsches Rechnungsleguns Stanndard Committee
(DRSC) didirikan tidak lama saat itu dan langsung diakui oleh kementrian
standar di Jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang
melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
v Pelaporan
Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985
menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda –
beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan
besar. UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang
meliputi:
·
Neraca
·
Laporan Laba Rugi
·
Catatan atas Laporan Keuangan
·
Laporan Manajemen
·
Laporan Auditor
2.
Inggris
Inggris
merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi. Konsep
penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.
v Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Standar
akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi.
Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva
yang disebut sebagai UU perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi:
·
Pendapatan dan beban harus ditandingkan
menurut dasar akrual.
·
Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah
dalam setiap ketegori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.
·
Prinsip konservatisama diterapkan,
khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian
yang diketahui.
·
Penerapan kebijakan akuntansi yang
konsisiten dari tahun ke tahun diwajibkan.
·
Prinsip kelangsungan usaha diterapkan
untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Badan akuntansi di Inggris yang
berhubungan dengan Komite Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun
1970:
1. Institut
Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
2. Institut
Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
3. Institut
Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
4. Asosiasi
Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
5. Institut
Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
6. Institut
Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris
dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
v Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan
Akuntansi, Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
- Ceko
Akuntansi di
Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20 yang
menggambarkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan
praktik dan prinsip akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang
berbahasa Jerman hingga akhir perang dunia II. Kemudian karena perekonomian
terencara oleh pusat sedang dibangun praktik akuntansi didasarkan pada model
soviet.
Setelah tahun
1989, Cekoslowakia bergerak dengan cepat menuju perekonomian berorientasi
pasar. Pemerintah melakukan perbaikan besar terhadap struktur hukum dan
administrasi untuk mendorong perekonomian dan menarik investasi asing. Hukum
dan praktik komersial disesuaikan agar sesuai dengan standar barat. Akuntansi
beralih kembali kearah dunia barat, dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip
yang ditetapkan dalam Direktif Uni Eropa.
v Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum Komersial
yang baru disahkan oleh parlemen pada tahun 1991, dipengaruhi oleh hukum
komersial lama yang berakar di Austria dan dibentuk dari hukum komersial
jerman. Hukum tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan usaha.
(Hukum Ceko didasarkan pada sistem hokum kode sipil eropa kontinantal).
Legislasi ini mencakup ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak
penghasilan, audit, dan rapat pemegang saham.
Undang – undang
akuntansi yang menetapkan ketentuan atas akuntansi dibuat berdasarkan Direktif
keempat dan ketujuh Uni Eropa, undang undang tersebut secara khusus menegaskan
penggunaan daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan penyusunan
laporan keuangan. Undang – undang ini kemudian diamandenmen agar Ceko semakin
dekat dengan IAS / IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum
komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
v Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan harus bersifat komparatif , terdiri dari Neraca, Laporan Laba dan Rugi
dan Catatan. Laporan keuangan ini konsisten dengan Direktif UE, catatan
mencakup penjelasan atas kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan
untuk menganalisis laporan keuangan. Perusahaan – perusahaan di Ceko memiliki
opsi untuk menggunakan IAS / IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat
menyusun laporan keuangan konsolidasi.
v Pengukuran
Akuntansi
·
Metode akuisisi (pembelian) digunakan
untk mencatat penggabungan usaha
·
Goodwill yang timbul di suatu
penggabungan usaha dihapusbukukan pada tahun pertama konsolidasi atau
dikapitalisasi dan diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun
·
Kurs nilai tukar pada akhir tahun
digunakan ketika melakukan translasi atas laporan laba rugi dan neraca anak
perusahaan di luar negeri.
·
Aktiva berwujud dan tidak berwujud
dinilai sebesar biaya perolehannya dan dihapusbukukan selama perkiraan masa
manfaat ekonominya.
·
Persediaan dinilai sebesar yang lebih
rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO dan rata – rata
tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan.
·
Penelitian dan pengembangan boleh
dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil
diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
·
Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak
dikapitalisasikan
·
Pajak penghasilan tangguhan dicatat
apabila mungkin terjadi dan dapat diukur dengan andal
·
Cadangan wajib juga diharuskan
·
Laba disisihkan tiap tahunnya hingga
besarnya mencapai 20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen
untuk perusahaan dengan kewajiban terbatas
- INDONESIA
Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) pada hari ini Selasa, 23 Desember 2008 dalam rangka Ulang
tahunnya ke-51 mendeklarasikan rencana Indonesia untuk convergence terhadap
International Financial Reporting Standards (IFRS) dalam pengaturan standar
akuntansi keuangan. Pengaturan perlakuan akuntansi yang konvergen dengan IFRS
akan diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan entitas yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Hal ini diputuskan setelah melalui
pengkajian dan penelaahan yang mendalam dengan mempertimbangkan seluruh risiko
dan manfaat konvergensi terhadap IFRS. Compliance terhadap IFRS telah dilakukan
oleh ratusan Negara di dunia diantaranya adalah Korea, India dan Canada yang
akan melakukan konvergensi terhadap IFRS pada tahun 2011. Data dari
International Accounting Standard Board (IASB) menunjukkan saat ini terdapat
102 negara yang telah menerapkan IFRS dengan berbagai tingkat keharusan yang
berbeda-beda. Sebanyak 23 negara mengizinkan penggunaan IFRS secara sukarela,
75 negara mewajibkan penggunaan IFRS untuk seluruh perusahaan domestik, dan
empat Negara mewajibkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestik tertentu.
Compliance
terhadap IFRS memberikan manfaat terhadap keterbandingan laporan keuangan dan
peningkatan transparansi. Melalui compliance maka laporan keuangan perusahaan
Indonesia akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari
negara lain, sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih
baik. Selain itu, program konvergensi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya
modal (cost of capital), meningkatkan investasi global, dan mengurangi beban
penysusunan laporan keuangan.
International
Financial Reporting Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi utama
pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia karena IFRS merupakan
standar yang sangat kokoh. Penyusunannya didukung oleh para ahli dan dewan
konsultatif internasional dari seluruh penjuru dunia. Mereka menyediakan waktu
cukup dan didukung dengan masukan literatur dari ratusan orang dari berbagai
displin ilmu dan dari berbagai macam jurisdiksi di seluruh dunia.
Dengan telah
dideklarasikannya program konvergensi terhadap IFRS ini, maka pada tahun 2012
seluruh standar yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI akan
mengacu kepada IFRS dan diterapkan oleh entitas.
Dewan standar
akuntansi keuangan pada kesempatan ini juga akan menerbitkan Eksposur draft
Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah. Standar UKM ini akan
menjadi acuan bagi usaha kecil dan menenggah dalam mencatat dan membukukan
semua transaksinya.
DSAK juga akan
terus mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan
pencatatan dan pelaporan keuangan transaksi syariah, yang terus berkembang di
tanah air.Konvergensi terhadap IFRS merupakan milestone baru dari serangkaian
milestone yang pernah dicapai oleh Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia dalam
sejarah perkembangan profesi akuntansi, khususnya dalam pengembangan standar
akuntansi keuangan.
Sederetan
milestone sebelumnya yang terkait dengan hal tersebut dapat dilihat dari
dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada
tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah
diacapai sebelumnya dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di
Indonesia.Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di
Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI
melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia
dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”. Kemudian, tonggak sejarah
kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi
secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi
dengan perkembangan dunia usaha. Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali
melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan mengkondifikasikannya dalam buku
”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994”. Sejak tahun 1994, IAI
juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional
dalam pengembangan standarnya. Dengan deklarasi, yang dilakukan sedini mungkin,
ini kami berharap entitas memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri
sebaik mungkin dalam mengantisipasi tahap demi tahap proses konvergensi yang
dilakukan oleh IAI.
Standar
akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP
(United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa
pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan
Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Era
globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan
adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar
dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah
dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan,
supplier, investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki
hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem
pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan
multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses
harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip
akuntansi. Teknologi informasi yang berkembang pesat membuat informasi menjadi
tersedia di seluruh dunia. Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses
bagi banyak investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, yang tidak
terhalangi oleh batasan Negara. Kebutuhan ini tidak bias terpenuhi apabila
perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang
berbeda-beda.
Pengadopsian
standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestic bertujuan
menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi,
persyaratan akan item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai
perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat
akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan
menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan
lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva,
hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan (Petreski, 2005).
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar akuntansi internasional
(IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau
full adoption (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009), sedangkan khusus untuk
perbankan diharapkan tahun 2010.
- CHINA
Pada Akhir tahun
1970-an,para pemimpin Cina mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan
pusat bergaya soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di
bawah kendali Partai komunis.
Akuntansi di
Cina memiliki Sejarah yang Panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggung
jawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu
dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur
kekayaaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri
pada dinasti Xia ( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479 SM ) dulunya
pernah menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa
pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya – membuat catatan penerimaan
dan pengeluaran setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat
keharusan untuk memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai
bagiaian dari sejarah tersebut.
Karakteristik
utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republic Rakyat Cina
pada tahun 1949. Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat
terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut
Uni Soviet dimana Negara mengendalikan hak untuk menggunakan dan distribusi
seluruh alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan kendali yang kaku atas
perekonomian.
Pelaporan
Keuangan Cukup sering dilakukan dan lengkap. Cirri utamanya adalah orientasi
mana jemen dana, yang mana dana diartikan sebagai property, barang, dan
material yang digunakan selama proses produksi.
Perekonomian Cina
saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian Hibrid ( Campuran ), dimana
Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri
lain serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh system yang berorientasi
kepada pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup
privatisasi,termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan
perseroan yang mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah
dikembangkan bagi perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan
perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha
milik asing seperti perusahaan patungan.
v Regulali
dan penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi,
yang diamandemenkan pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan organisasi,
termasuk yang tida dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Dewan Negara (
satuan Eksekutif yang berhubungan dengan Kabinet ) Juga telah mengeluarkan
aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan ( Financial Accounting
and reporting Rules for Enterprises- FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan
buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah
akuntansi keuangan dan peaporan lainya. FARR Berlaku untuk seluruh perusahaan
selain perusahaan yang sangat kecil yang tidak memperoleh dana dariluar,
Kementrian keuangan, yang dawasi oleh Dewan Negara , merumuskan standar
akuntansi dan auiditing.
Pada tahun 1992
Menteri keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan
Bisnis ( Accounting Standards For Busines Enterprises- ASBE). ASBE yang baru
diterbitkan pada tahun 2001.
Komite Standar
Akuntansi Cina ( China Accounting Standards Committee-CASC) didirikan pada
tahun 1998 sebagai badan berwenang dibawah kementrian keuangan yang bertanggung
jawab untuk mengembangkan Standar akuntansi.
v Sistem
Akuntansi di Cina Untuk Perusahaan Bisnis
·
Prinsip dasar : Kelangsungan Usaha, Substansi
Mengungguli bentuk, konsistensi, ketepatan waktu, dapat dipahami dasar
akrual, penyandingan, kehati-hatian,
materialitas penurunan nilai.
·
Definisi Elemen : aktiva, Kewajiban
Ekuitas pemilik, Pendapatan, beban, laba
·
Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan
dan pengukuran : aktiva, kewajiban.ekuitas.
·
Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan
beban dan klasifikasinya.
·
Isi laporan keuangan dan akuntansi.
- JEPANG
Akuntansi dan
pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic
dan internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat tradisional
dengan akar budaya dan agama yang kuat. Perusahaan-perusahaan Jepang saling
memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan seringkali bersama-sama memiliki
perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi
industri yang meraksasa yang disebut sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini
sedang dalam perubahan seiring dengan refomasi struktural yang dilakukan Jepang
untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990an.
Pemerintah
nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di
Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang, yaitu hukum
komersial, undang-undang pasar modal, dan undang-undang pajak penghasilan
perusahaan. Hukum komersial diatur oleh kementrian kehakiman (MOJ). Hukum
tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling
memiliki pengaruh besar. Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih
lanjut dalam undang-udang pasar modal (Securities and Exchange Law-SEL) yang
diatur oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan investasi.
Perusahaan yang
didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyususn laporan wajib yang
harus mendapatkan persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi
necara, laporan laba rugi, laporan usaha, proposal atas penggunaan (apropriasi)
laba ditahan, schedule pendukung. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga
harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal yang secara
umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial
ditamabha dengan laporan arus kas.
Hukum
komersial mewajibkan perusahaan-perusahan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara
langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan
operasionalnya. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun. Persediaan dapat dinilai
berdasarkan biaya perolehan mana yang lebih rendah antara biaya atau harga
pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.
7. AMERIKA
v
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi di Ameriak Serikat bersifat Common
Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan Standart Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Standard Board- FASB), namun untuk kewenangannnya dibawah SEC ( Securities and
Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan
standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan tetapi bergantung pada
sektor swsta dalam penerapan standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada
Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi Keuangan 158 ( 158
Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor,
kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit, investasi dsb.
Prinsip
Akuntansi yang Berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP)
terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang
harus dipatuhi dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari
GAAP ini adalah SFASs. Pada tahun 2002
FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan tujuan untuk
menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka serta
mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan utama
yang muncul dapat diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002,
ditandatangani UUSarbanes-Oaxley Act yang secara signifikan memperluas
persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan, dan laporan serta
regulasi proesi audit.
v Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika Serikat
meliputi:
- Laporan
Manajemen
- Laporan
auditor independen
- Laporan
Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
- Diskusi
manajemen dan analisa hasil operasional
dan kondisi keuangan
- Penjelasan
mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laoran
keuangan
- Catatan
atas laporan keuangan
- Perbandingan
data keuangan selama 5 atau 10 tahun
- Data
triwulan terpilih
v Patokan
Akuntansi
ü Penggabungan
bisnis dihitung seprti sebuah pembelian
ü Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibwah aet bersih yang diperoleh
ü Aset
berwujud dan tidak berwujud inilai
dengan harga perolehan
ü Persediaan
menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
ü LIFO
digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
ü Penyesuaian
mata uang asing megikuti persyaratan
dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada tambahan fungsional mata uang asing untuk
menentukan metodologi penyesuaian pertukaran mata uang asing
ü Penyusutan
dan amorrtisasi ditentukaan dengan
estimasi umur ekonomis
ü Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
- MEKSIKO
Meksiko
merupakan Negara berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko
memiliki secara umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan
perusahaan swasta mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan,
hiburan dan jasa. Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam
industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama
tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan
ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang
paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan
Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.
Secara sejarah,
akuntansi Meksiko telah di pengaruhi prinsip akuntansi berlaku umum AS dan
standar auditing AS. Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi
asing yang datang dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang
mendaftarkan dirinya ke dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan
mereka untuk melihat ke standar akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya
NAFTA, tetapi Meksiko secara berkala melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa
memenuhi keinginan mereka.
Konstitusi
Meksiko menetapkan asosiasi profesional untuk menetapkan bagian tanggung jawab
aktivitas mereka. Asosiasi akuntan melalui negara mendelegasikan kapasitas yang
berkaitan dengan aturan ke IMCP, yang juga merupakan institusi yang mengawasi
profesi akuntansi di Meksiko. IMCP mengeluarkan standar akuntansi dan audit,
begitu juga kode etik untuk akuntan mirip seperti AICPA di amerika. IMCP menetapkan
persyaratan pendidikan berkelanjutan, melakukan investigasi dan mengatur
praktek profesional. Pada tahun 2001 IMCP membentuk CINIF. Institusi ini
bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi sejalan dengan IFRS. Pada
tahun 2004 standar yang dikeluarkan oleh IMCP diteruskan ke CINIF. Pada awal
2005, GAAP Meksiko sudah 70% sejalan dengan standar internasional.
Meksiko
merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan
standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai
untuk memperoleh modal melalui uatang disbanding dengan ekuitas.Mengingat
dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko
tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri
penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum
yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap
harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas
sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko
yang membahasnya.
v Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial
meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai
pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan,
namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang
minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan
auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip
akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing
merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi
akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat
dihargai oleh masyarakat bisnis.
Meskipun sistem
hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko
menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan
Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah
secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur
Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam
prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
Seluruh
perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus
menjunjuk setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan
tahunan kepada pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang
memenuhi criteria ukuran tertentu harus menyampaikan laoran audit kepatuhan
pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal Kementrian
Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul
tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
v Pelaporan
Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus
bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus
disusun, terdiri dari :
·
Neraca
·
Laporan Laba Rugi
·
Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
·
Laporan perubahan posisi keuangan
·
Catatan
Catatan merupakan bagian integral
laporan keuangan dan mencakup:
ü Kebijakan
akuntansi perusahaan
ü Kontinjensi
dalam jumlah material
ü Komitmen
pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
ü Detail
utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
ü Pembatasan
terhadap dividen
ü Jaminan
ü Program
pensiunan karyawan
ü Transaksi
dengan pihak berhubungan istimewa
ü Pajak
penghasilan
v Pengukuran
Akuntansi
- Laporan
keuangan konsolidasi disusun apabila induk perusahan mengendalikan
perusahaan lain. Mengadopsi Standar akuntansi Internsional No 21 mengenai
translasi mata uang asing. Laporan
keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut
disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan
perubahan posisi keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi
aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena
disajikan dalam Peso harga konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak
mencerminkan arus kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi
biaya historis.
- Baik
metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikian untuk penggabungan
usaha dapat digunakan, tergantung pada keadaanya.
- Akuntasi
tingkat harga umum digunakan di Meksiko
- Biaya
penelitian dibebankan pada saat terjadinya
Ada beberapa metode yang digunakan dalam
pengukuran akuntansi antara lain:
- Metode
ekuitas digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali
yang umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.
- Usaha
patungan dapat dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas.
- Meksiko
telah mengadopsi Standar Akuntansi Internasional no. 2 mengenai transaksi
mata uang asing.
- Metode
akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha
dapat digunakan, tergantung pada keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham
perusahaan yang diakuisisi tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam
usaha tersebut maka metode pembelian yang digunakan, jika ya, metode
penyatuan kepemilikan yang digunakan.
- Goodwill
merupakan kelebihan harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang
diperoleh.. Goodwill tersebut diamortisasi terhadap laba selama periode
ekspektasi manfaat yang dibatasi selama 20 tahun.
- Akuntansi
tingkat harga umum digunakan di meksiko.
- Biaya
historis aktiva non-moneter disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya
beli terkini dengan menerapkan faktor yang diambil dari Indeks Harga
Konsumen Nasional (NCIP).
- Komponen
ekuitas pemegang saham juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
- Keuntungan
dan kerugian yang berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter
dimasukkan dalam laba periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang
dimasukkan ke dalam ekuitas pemegang saham.
- Harga
penjualan dan beban depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam
laporan laba rugi, yang konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva
tetap.
- Sebuah
aktiva tetap berwujud didepresiasikan selama masa manfaatnya.
- Sebuah
aktiva tidak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika
masa manfaatnya tidak terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap
tahunnya.
- Biaya
penelitian dibebankan pada saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan
dikapitalisasikan dan diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah
dipastikan.
- Sewa
guna usaha diklasifikasikan sebagai pembiayaan atau operasi biasa,
sedangkan pembayaran sewa dari sewa guna usaha biasa dibebankan dalam
laporan laba rugi.
- Kerugian
kontinjensi diakru apabila mungkin terjadi dalam besarnya dapat diukur.
- Cadangan
kontinjensi umum tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
- Pajak
tangguhan dibentuk secara penuh, dengan metode kewajiban.
- Biaya
pensiun karyawan, premi senioritas dan pembayaran pemberhentian karyawan
diakru pada saat berjalan jika jumlahnya dapat diestimasikan secara
memadai berdasarkan perhitungan aktuarial.
- Cadangan
wajib ( hukum ) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya
hingga cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar
- Hukum
komersial Meksiko didasarkan pada hukum sipil. Penetapan standar akuntansi
menggunakan pendekatan Inggris Amerika atau anglosaxon. Prinsip akuntansi
Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil, dan diterapkan
untuk seluruh bentuk badan usaha. Tingkat keharusan untuk menyusun laporan
keuangan yang diaudit berbeda-beda menurut jenis dan ukuran perusahaan
BAB III
NEGARA JERMAN
3.1 Gambaran Ekonomi Jerman
Lingkungan akuntansi di Jerman
mengalami perubahan terus-menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya
Perang Dunia II. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965
mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide-ide
Ingsir-Amerika. Pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan
manajemen perusahaan diwajibkan. Laporan manajemen dan persyaratan audit
tambahan menjadi kewajiban setelah pemberlakuan Undang-undang Publikasi
Perusahaan tahun 1969.
Perlindungan terhadap kreditor
merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di Jerma yang dimasukkan
dalam Hukum Komersial. Penilaian neraca yang konservatif merupakan hal utama
bagi perlindungan kreditor. Cadangan dipandang sebagai perlindungan terhadap
resiko yang tidak terduga dan kemungkinan mengalami gagal bayar. Dengan
demikian, akuntansi di Jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang
sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian setelah
pembagian laba dilakukan untuk para pemilik.
3.2
Regulasi dan Penegak Aturan Akuntansi
Institut Jerman memberikan
konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan
pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja ketentuan hukumlah yang paling
utama. Undang-undang tentang Pengendalian dan Transparansi tahun 1998
memperkenalkan keharusan bagi Kementrian Kehakiman yntuk mengakui badan swasta
yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
- Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
- Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakina atas
legalisasi akuntansi yang baru.
- Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi
internasional.
Komite Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards Committee-GASC) atau dalam bahasa Jerman,
Deutsches Rechnungslegungs Standard Committee (DRSC) didirikan tidak lama
sesudah itu dan langsung diakui oleh Kementrian Kehakiman sebagai pihak
berwenang dalam menetapkan standar di Jerman.
Sistem penetapan standar akuntansi
yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris
dan Amerika Serikat. Namun demikian, penting untuk diperhatikan bahwa standar
GASB adlah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan
konsolidasi.
Akuntan publik bersertifikat di
Jerman disebut sebagai Wirtschaftsprufer (WP) atau pemeriksaan perusahaan.
OLeh hukum WP diwajibkan untuk bergabung dalam kamar Akuntan Resmi (Wirtschaftspruferkammer), yang didirikan pada tahun 1971 sebagai badanpengatur bagi WP. Undang-undang
Akuntansi tahun 1985 memperluas persyaratan audit bagi lebih banyak lagi
perusahaan.
3.3 Pelaporan Keuangan
Undang-undang Akuntansi tahun 1985
secara khusus menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan
yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut bentuk organsisasi. Undang-undang Akuntansi tahun 1985
secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi:
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba Rugi
3.
Catatan
atas Laporan Keuangan
4.
Laporan
Manajemen
5.
Laporan
Auditor
Perusahaan kecil dikecualikan dari
ketentuan audit dan dapat menyusun neraca dalam bentuk yang diringkas.
Perusahaan berukuran kecil dan menengah dapat menysun laporan laba rugi yang
ringkas., juga memiliki ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalam catatan
laporan keuangan.
Laporan manajemen menjelaskan posisi keuangan dan perkembangan usaha selama tahun tersebut, peristiwa setelah tanggal neraca yang penting, antisipasi terhadap perkembangan masa depan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Undang-undang tahun 1998 mengharuskan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan kepada piblik untuk memberikan pengungkapan segmen tambahan dan laporan perubahan ekuitas dalam laporan konsolidasinya.
Laporan manajemen menjelaskan posisi keuangan dan perkembangan usaha selama tahun tersebut, peristiwa setelah tanggal neraca yang penting, antisipasi terhadap perkembangan masa depan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Undang-undang tahun 1998 mengharuskan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan kepada piblik untuk memberikan pengungkapan segmen tambahan dan laporan perubahan ekuitas dalam laporan konsolidasinya.
Laporan keuangan konsolidasi wajib
dibuat oleh perusahaan yang berada dibawah satu manajemendan dengan penguasaan
atas mayoritas hak suara, pengaruh dominan melalui kontrak pengendalian aktiva,
atau hak untuk mengangkat atau memberhentikan mayoritas dewan direksi.
Legislasi yang diberlakukan pada
tahun 1998 memperbolehkan perusahaan yang mengeluarkan utang atau ekuitas pada
pasar modal terorganisir untuk menggunakan standar yang diterima secara
internasional (seperti IFRS atau GAAP AS) dalam laporan keuangan konsolidasi
sebagai ganti Hukum Komersial Jerman atau disingkat sebagai KapAEG).
3.4 Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Hukum Komersial (HGB), metode pembelian
(akuisisi) adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan
juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Aktiva dan kewajiban dari
perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa
merupakan goodwill. Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan
dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat
ekonomisnya. HGB tidak mengatur translasi mata uang asing dan perusahaan di
Jerman menggunakan sejumlah metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan
beberapa cara. Akibatnya, perhatian khusus harus diberikan terhadap catatan
laporan di mana metode translasi mata uang asing harus djelaskan.
GAS lebih ketat bila dibandingkan
dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi. Menurut GAS 4, metode
revaluasi harus digunakan, sedangkan aktiva dan kewajiban yand diperoleh dalam
penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang
tersisa dialokasikan menjadi goodwill.
Provisi sebagai estimasi beban atau
kerugian masa depan sangat digunakan. Provisi harus dibuat untuk beban
perawatan yang ditangguhkan, jaminan produk, kerugian potensial akibat transaksi
yang ditangguhkan, dan kewajiban tidak pasti lainnya. Kebanyakan perusahaan
membuat provisi dalam jumlah sebesar mungkin karena beban yang secara hukum
telah dibebankan mempengaruhi penentuan besarnya laba kena pajak secara
langsung. Provisi memberikan kesempatan bagi perusahaan Jerman untuk melakukan
perataan laba.
Ciri utama sistem pelaporan keuangan
di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur
pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan.
v Pengukuran
Akuntansi
·
Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
·
Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi
dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
·
Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan
dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat
ekonominya.
·
Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode
konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
·
Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva
berwujud.
·
Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah
FIFO atau rata – rata tertimbang.
·
Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat
terjadinya.
Disini
kami akan membahas tentang salah satu produsen mobil yang terkenal dan terbesar
di Eropa. Yaitu perusahaan The Volkswagen Group yang berkantor pusat di
wolfsbur. Berikut ulasannya :
The Volkswagen Group
adalah sebuah grup korporasi dari Jerman, yang merupakan salah satu grup produsen mobil nomor 3
di dunia, setelah Toyota Motor Corporation dan General
Motors. Pasar utama perusahaan ini adalah Eropa, dan anak
perusahaan Grup Volkswagen memiliki merek-merek mobil terkenal,
seperti Volkswagen,
Audi, Bentley,
Bugatti,
Ducati,
Škoda Auto,
Lamborghini,
SEAT, Porsche,
MAN SE,
dan Scania AB.
Pasar kedua
terbesar Volkswagen adalah Republik Rakyat Tiongkok di mana anak
perusahaannya, Grup
Volkswagen Tiongkok adalah pembuat mobil asing terbesar.
Perusahaan
ini berawal dari perusahaan Jerman yang didirikan pada 1937 sebagi perhatian
publik yang pada pemerintahan Nazi mencoba menjual mobil yang serkarang melegenda VW Kodok.
Setelah Perang Dunia II di 1945, tentara Britania
mengambil alih pabrik yang terkena bom dan memulai produksi Beetle lagi selama
masa pasca-perang yang sulit, yang harus dihadapi Jerman. Pada 1948, Pemerintah Britania
menyerahkan perusahaan ini kembali ke Jerman, di mana perusahaan ini diatur
oleh bekas kepala Opel,
Heinrich Nordhoff.
Pada
2013, Grup meningkatkan jumlah kendaraan dikirim ke pelanggan untuk 9.731.000
(2012: 9.276.000), sesuai dengan pangsa 12,8 persen dari pasar mobil penumpang
di dunia. Di Eropa Barat, hampir satu dari empat mobil baru (24,8 persen)
dibuat oleh Volkswagen Group. Pendapatan penjualan Grup pada tahun 2013
mencapai € 197.000.000.000 (2012: € 193000000000), sedangkan laba setelah pajak
sebesar € 9300000000 (2012: € 21900000000).
Grup
terdiri dari dua belas merek dari tujuh negara Eropa: Volkswagen Passenger
Cars, Audi, SEAT, Skoda, Bentley, Bugatti, Lamborghini, Porsche, Ducati, Volkswagen
Commercial Vehicles, Scania dan MAN.
Setiap
merek memiliki karakter sendiri dan beroperasi sebagai entitas independen di
pasar. Spektrum produk berkisar dari sepeda motor ke-konsumsi rendah mobil
kecil dan kendaraan mewah. Di sektor kendaraan komersial, termasuk produk
berkisar dari pick-up, bus dan truk berat.
The
Volkswagen Group juga aktif dalam bidang bisnis lainnya, manufaktur mesin
diesel besar-menanggung untuk aplikasi laut dan stasioner (pembangkit listrik
turnkey), turbocharger, turbomachinery (uap dan gas turbin), kompresor dan
reaktor kimia. Hal ini juga menghasilkan transmisi kendaraan, unit gigi khusus
untuk turbin angin, bantalan slide dan kopling serta sistem pengujian untuk
sektor mobilitas.
Selain
itu, Volkswagen Group menawarkan berbagai jasa keuangan, termasuk agen dan
pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, kegiatan perbankan dan asuransi, dan
manajemen armada.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Frederick D. S. Choi,
Gary K. Meek. International Accounting, Salemba 4, 2005, Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)