Senin, 22 Oktober 2012

Karangan Non Ilmiah

KARANGAN NON ILMIAH Karangan non ilmiah yaitu karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat subyektif serta tidak didukung dengan fakta yang umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau yang biasa digunakan (tidak terlalu formal). Adapun ciri-ciri karangan non ilmiah yaitu : 1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi 2. Faktanya bersifat subyektif 3. Gaya bahasa yang digunakan konotatif dan popular 4. Tidak memuat hipotesis 5. Dalam penyajian biasanya bersaman dengan sejarah 6. Bersifat imajinatif 7. Situasi didramatisir 8. bersifat persuasif 9. Tanpa didukung bukti Ada beberapa macam karya non ilmiah yaitu : a. Cerpen Yaitu cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya yang berbentuk naratif fiktif. b. Dongeng Yaitu suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif serta kisah nyata yang diakhir cerita mengandung pesan moral didalamnya. c. Roman Yaitu sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isijiwa masing-masing. d. Novel Yaitu karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. e. Drama Yaitu karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor. Sumber : http://tugas27.wordpress.com/2012/03/26/ciri-ciri-karya-ilmiah/ http://imamsetiyantoro.wordpress.com/2012/09/12/karangan-non-ilmiah/ http://viallyhardi.wordpress.com/2011/02/22/karya-non-ilmiah/ http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/karangan-ilmiah-karangan-semi-ilmiah-dan-karangan-non-ilmiah/ http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan

Karangan Semi Ilmiah

KARANGAN SEMI ILMIAH Karangan semi ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam suatu tulisan yang ditulis dengan bahasa kongkrit dan formal, kata-katanya teknis didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Beberapa ciri-ciri karangan semi ilmiah yaitu :  Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi  Fakta yang disimpulkan subyektif  Gaya bahasa formal dan popular  Mementingkan diri sang penulis  Melebih-lebihkan sesuatu  Usulan-usulannya bersifat argumentatif  Bersifat persuasi Macam-macam karangan semi ilmiah  Komik  Anekdot  Dongeng  Hikayat  Novel  Roman  Cerpen Sumber : http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html

Karangan Ilmiah

KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah yaitu karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan dengan penulisan yang baik dan benar untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Ciri-ciri dari karangan ilmiah yaitu : 1. Kejelasan Yaitu Semua yang dikemukakan tidak samar-samar pengungkapan maksudnya tepat dan jernih. 2. Kelogisan Yaitu Keterangan yang dikemukakan masuk akal. 3. Kelugasan Yaitu Pembicaraan langsung pada hal yang pokok. 4. Keobjektifan Yaitu Semua keterangan benar-benar aktual apa adanya. 5. Keseksamaan Yaitu Berusaha untuk menghindari dari kesalahan atau kehilafan sekecil apapun. 6. Kesistematisan Yaitu Semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan. 7. Ketuntasan Yaitu Segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya. Selain ciri-ciri diatas ada juga ciri-ciri karangan ilmiah lainnya yaitu:  Menyajikan fakta obyektif secara sistematis  Penulisan cermat, tepat dan benar serta tidak membuat terkaan yang tidak-tidak  Tidak mengejar keuntungan pribadi  Sistematis  Tidak menonjolkan perasaan  Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung  Tidak persuasif  Tidak argumentatif  Tidak melebih-lebihkan sesuatu hal Adapun macam-macam suatu karya ilmiah yaitu : a. Skripsi Yaitu karya tulis (ilmiah) yang dibuat oleh mahasiswa untuk melengkapi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S1. b. Tesis Yaitu karya tulis dari hasil studi sistematis atas suatu masalah. c. Desertasi Yaitu karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. d. Laporan penelitian Yaitu laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. e. Surat pembaca Yaitu surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah. f. Laporan khusus Yaitu tulisan mengenai kasus-kasus yang ada berdasarkan landasan teori. g. Laporan tinjauan Yaitu tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. h. Resensi Yaitu tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat dari karangan atau buku tersebut. i. Monograf Yaitu karya asli menyeluruh dari suatu masalah. j. Referat Yaitu tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain. k. Kabilitas Yaitu karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah. Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/karangan-ilmiah-karangan-semi-ilmiah-dan-karangan-non-ilmiah/ http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan http://rickyramilton.blogspot.com/2012/04/ciri-ciri-karangan-ilmiah.html http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/ http://belajarpsikologi.com/macam-macam-karya-ilmiah/

Senin, 08 Oktober 2012

PENALARAN DEDUKTIF Penalaran deduktif adalah kegiatan berfikir yang sebaliknya dari penalaran induktif atau lawan dari penalaran induktif. Deduksi adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Contohnya: 1. Kambing adalah binatang berkaki empat (premis minor) 2. Semua kambing pasti akan mati (kesimpulan) 3. Kambing adalah hewan (premis mayor) Faktor-faktor penalaran deduktif yaitu: 1. Pembentukan Teori 2. Hipotesis 3. Definisi Operasional 4. Instrumen 5. Operasionalisasi Variable pada penalaran deduktif yaitu: 1. Silogisme Kategorial Ada tiga proposisi silogisme kategorial yaitu: Premis umum : Premis Mayor (My) Premis khusus : Premis Minor (Mn) Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K) Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor. Kaedah- kaedah silogisme kategorial yaitu: a. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah. b. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan c. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan. d. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative. e. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif. f. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan. g. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus. h. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan. 2. Silogisme Hipotesis Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. 3. Silogisme Alternatif Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain. 4. Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Ciri-ciri utama dari penalaran deduktif, yaitu : 1. Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar 2. Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis. Penarikan kesimpulan deduktif ada 2 macam yaitu: 1. Penarikan simpulan secara langsung Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan. Simpulan secara langsung: a. Semua S adalah P. (premis) Sebagian P adalah S. (simpulan) Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis) Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan) b. Semua S adalah P. (premis) Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan) Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis) Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan) c. Tidak satu pun S adalah P. (premis) Semua S adalah tak-P. (simpulan) Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis) Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan) d. Semua S adalah P. (premis) Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan) Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan) Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis) Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan) idak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan) 2. Penarikan simpulan secara tidak langsung Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus. Simpulan tidak langsung yaitu: a. Silogisme Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Contohnya: • Semua manusia akan mati Ani adalah manusia Jadi, Ani akan mati. (simpulan) • Semua manusia bijaksana Semua dosen adalah manusia Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan) b. Entimen Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Contohnya : • Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari Pada malam hari tidak ada sinar matahari Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis. • Semua ilmuwan adalah orang cerdas Anto adalah seorang ilmuwan. Jadi, Anto adalah orang cerdas. Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme. Sumber: http://irabieber.wordpress.com/2011/10/26/penalaran-deduktif-dan-induktif/ http://bigfat-evillaugh.blogspot.com/2012/03/penalaran-deduktif.html http://fardhinisabila.blogspot.com/2012/03/penalaran-deduktif.html http://cahyanuaink.blogspot.com/2012/03/penalaran-deduktif.html
PENALARAN INDUKTIF Penalaran induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Jenis-jenis penalaran induktif yaitu : 1.Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Contoh: Mangga adalah buah dan dimakan oleh Ani Melon adalah buah dan dimakan oleh Ani Macam-macam generalisasi yaitu: Generalisasi sempurna Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh: sensus penduduk Generalisasi tidak sempurna Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon. 2.Analogi Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya: kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati. Beberapa fungsi analogi yaitu: a.Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan b.Meramalkan kesamaan c.Menyingkapkan kekeliruan d.Klasifikasi 3.Hubungan kausal Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam-macam hubungan kausal yaitu: a.Sebab- akibat Contohnya: Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir. b.Akibat – Sebab Contohnya: Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik. c.Akibat – Akibat Contohnya: Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah. Sumber: http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/ http://irabieber.wordpress.com/2011/10/26/penalaran-deduktif-dan-induktif/ http://yogatama-anggita.blogspot.com/2012/04/penalaran-induktif.html http://1stfauzi.blogspot.com/2012/04/penalaran-induktif.html